BEGINNING

Tuesday, March 16

FANFIC : PERANG!! EPISODE 8 (TAMAT)

Alert : Post ini untuk 20 thn ke atas..Bahasa dan isi ekstrim..klo punya masalah dengan itu, lewatkan post ini..Kerusakan ahklak n moral tanggung sendiri yaa..huahahaha!Kami sudah peringatkan!!



Episode 8

10 menit lagi menuju tengah malam

Kristen berada di kamarnya. Dia sudah melakukan banyak ha selama 1 jam tadi. Dari mandi sampai membereskan pakaian-pakaiannya. Dia merasa akan gila. Dia sudah tidak sabar menanti jam 12 malam. Dia melihat jam di meja samping tempat tidurnya.

11.50pm

Dia memainkan rambut dengan jarinya sambil berpikir bahwa butuh waktu 30 detik untuk ke kamar Rob , 10 detik menunggu Rob sampai membuka pintu.

"9 menit dan 20 detik lagi."  Kemudian Kristen memutar bola matanya.

"Plis deh Kris..gak bisa lebih gila dari ini apa?! Ada apa denganku. Sepertinya aku seorang pecandu. Sialan!Kellan benar. Mungkin aku harus bergabung dengan Robert Pattinson Club. Hai namaku Kristen Stewart, ini sudah 2 hari, 23 jam, dan 51 menit sejak aku bercinta." Kristen tertawa cekikikan membayangkan kamar yang penuh foto Rob dan kaos-kaos, semua gadis-gadis lemah akan senyumnya.

Dan di club itu dia harus jadi Presiden nya. Dia tau, kalau Rob bisa membaca pikirannya, pasti dia kan menggodanya habis-habisan. Kemudian Kristen melihat kukunya, dan berpikir mungkin dia harus mengecat kukunya. Dia memang bukan tipe seperti itu, tapi dia merasa akan mati bosan karena menunggu tanpa melakukan apa-apa.

"Aku benar-benar sudah gila." Dia melihat jam lagi.

11.59pm

"Akhirnya!" Kristen berdiri sambil mengambi borgol seperti yang diminta oleh Rob kemudian lari menuju kamarnya. Tanpa ragu dia mengetuk pintu nya. Kristen mendengar Rob berjalan ke arah pintu, tubuhnya langsung bereaksi. Kristen berharap Rob bisa lebih cepat lagi, rasanya seperti bermenit-menit bukannya beberapa detik saja untuk Rob membuka pintu. Tiba-tiba pintu terbuka, Rob berdiri di sana memakai kaos dan sweat pants yang rendah di pinggulnya. Mata Kristen mengamati setiap inci dari Rob, jari-jarinya terasa gatal ingin menyentuh kulit Rob.

Kristen berjalan masuk sambil mendorong Rob ke kamar, menendang pintu agar tertutup. Dia menarik baju Rob, melepaskannya, sementara bibirnya mencium Rob dengan penuh rasa putus asa dan rasa lapar.

Kristen merasa tangan Rob masuk ke dalam kaosnya, dan Rob melepaskan kaosnya dengan mudah, kemudian melemparnya ke lantai seperti yang dilakukan Kristen pada kaosnya. Kemudian Rob menarik Kristen dan Rob langsung mengerang saat merasakan sentuhan kulit mereka.

"Fuck" Kristen mengerang saat merasakan ibu jari Rob menggosok putingnya.

"Lingkari kakimu di pinggangku, Love." Kristen melingkarkan kakinya di pinggang Rob sementara Rob mengangkat Kristen. Kristen menggosokkan dirinya ke kejantanan Rob, menyukai suara yang dikeluarkan Rob saat dia melakukan itu, Kristen mengulanginya lagi. Tangan Rob menarik kepala Kristen untuk menciumnya lagi. Kristen tidak sadar bahwa mereka bergerak sampai punggungnya menyender di pintu.

"Ouch .." Kristen mengaduh, Rob langsung terdiam terpaku.

"Apakah aku menyakitimu?" Muka Rob langsung cemas.

"Tidak." Kristen meraih belakangnya untuk mengambil borgol.

"Aku hampir lupa itu." Kata Rob sambil tersenyum.

"Pegang itu sebentar." Katanya lagi sambil membawa Kristen ke tempat tidur, kaki Kristen masih dipinggang Rob. Dia merasa gemetar saat Rob menekannya. Dia merasa terbakar, tubuhnya menggelenyar dengan kebutuhan.

Rob mengambil borgol itu, menekan tubuh Kristen agar bisa mengunci tangan Kristen di kepala besi kasurnya. Setelah itu, tangan Rob membelai lengannya dengan penuh kelembutan, mulutnya mencium samping tulang selangkanya, Kristen tau besok dia pasti akan memar sedikit, tapi dia tidak peduli.

Kristen tidak yakin bagaimana dia bisa tahan lebih lama lagi, ketika mulut Rob pelan-pelan mencium dan suck putingnya.Kristen tambah mendekatkan dirinya, tangannya yang diborgol terasa semakin mengencang. Gigi Rob menggigit putingnya setelah itu lidahnya menjilat bagian yang telah digigitnya. Kristen merasa kelembaban di antara kakinya ketika Rob melakukan hal yang sama dengan putingnya yang lain.

"Kau benar-benar mau membunuhku." Kristen berusaha sedikit menenangkan dirinya.

"Ini belum seberapa, Love." Rob bergerak ke bawah tubuhnya, berhenti untuk mencium kulit Kristen yang telanjang, tangannya meraih pinggang celana pendek Kristen sambil menciumi pinggulnya. Rob tersenyum saat mendengar erangan Kristen, Rob menyelipkan jari-jarinya ke dalam shortnya dan menariknya pelan-pelan. Rob melempar short itu ke lantai seperti halnya baju-baju mereka yang lain.

Rob gak akan pernah melupakan pemandangan ini. Tangan Kristen terikat di atas kepalanya. Keringat berkilauan di kulit porselennya, bibirnya merah karena gigitannya. Matanya penuh nafsu dan cinta, kebutuhan yang tergambar di matanya sangat dalam dan intens sehingga Rob merasa lemah di lututnya. Ini adalah fantasi yang benar-benar hebat dan tidak bisa ada yang menandinginya.

Rob melepaskan celananya dan melemparkannya ke lantai, dia menunduk ke arah Kristen, melebarkan kaki Kristen, tangan Rob menyentuh bagian bawah kakinya terus naik ke selakangannya.

"Rob!Plisss..." Suara Kristen yang memohon mengahncurkan daya tahan Rob. Rob mencium bagian dalam selangkangannya, terus berlanjut hingga sampai ke pussy nya Kristen. Kristen sudah basah dan siap dan bau Kristen sudah bisa membuat Rob merasa ejakulasi mendadak. Rob tetap mencium pussynya sebelum lidahnya menjilatnya, jari-jarinya membuka pussy Kristen agar bisa lebih mempermudah.

"Fuck!..Oh..God...Fuck!Fuck!" Rob merasa pussy Kristen yang mengencang di sekitar jari-jarinya. Kemudian Rob mengangkat kaki Kristen untuk melingkari pinggangnya lagi, Rob mengerang saat memasukkan dirinya dalam-dalam ke Kristen dan Rob mendorong Kristen ke arah kepala kasurnya. Rob meraih borgol Kristen dan melepaskannya, karena dia butuh tangan Kristen untuk menyentuhnya.Begitu tangannya terlepas, Kristen langsung menyentuh seluruh tubuh Rob. Rob yakin besok punggungnya akan penuh bekas cakaran.

"OH SHIT ROB! Lebih kuat!!" Rob berpegangan pada kepala kasur, sementara Rob memasuki dan mendorong Kristen lebih kuat dan dalam. Keringat di badan, suara desahan dan erangan, napas yang berat, memenuhi kamar itu. Akhirnya Rob merasa kan tubuh Kristen yang bergetar dan Kristen mendesahkan namanya sambil menggigit bahu Rob, tubuh Kristen terasa santai. Rob memegang wajahnya dan melihat Kristen dengan penuh cinta sementara dirinya juga bergetar karena pelepasannya.

"Bagaimana kalo kita mandi air hangat, aku pikir otot-ototku membutuhkannya."

Kristen mengangguk setuju.

"Ok..siap-siap.Aku akan mengambil handuk." Kata Kristen.

Rob memandang Kristen ynag berjalan ke kamar mandi, kemudian dengan cepat dia mengambil HP nya dan berkata,

"Lima menit." Sebelum dia menutup teleponnya kembali. Dia mendengar shower menyala dan dalam hitungan 10 dia mendengar Kristen berteriak.

"Kris kau baik-baik saja." Rob pura-pura bego. Dia berjalan ke kamar mandi dan melihat Kristen melompat dari shower penuh dengan bahan yang liat dan lengket.

"Apaan tuh?"

"Aku gak tau Rob, kau yang kasih tau aku."

Rob mengangkat bahu, kemudian mendengar teriakan dan gedoran di pintu kamarnya.

"Rob!Kau di dalam? Alarm kebakaran hidup, kita harus cepat keluar. Ayo bangun!" Teriak Jackson.

"Iya. Aku datang!" Rob memberikan Kristen handuk dan sweatpants nya, kemudian mendorong Kristen. Rob tidak memberi kesempatan sedikitpun untuk Kristen berpikir. Tangan yang dipegangnya begitu lengket, dia tersneyum membayangkan bagaiman ekspresi Kristen 30 detik lagi. Saat mereka masuk ke kamar lagi, tiba-tiba ada bulu-bulu yang dilempar ke arah mereka. Kristen mendadak diam terpaku. Kemudian Rob melihat Kristen.

Rob langsung tertawa tak tertahankan. Kristen melihat Rob dengan sebal, dari wajahnya yang tertutup oleh bulu-bulu, dia menarik tangannya dari tangan Rob.

"Say cheese!" Rob mengambil gambar Kristen dengan kameranya. Kristen langsung berteriak dan merapatkan handuk di bagian atas tubuhnya.

Kellan menirukan ayam untuk menggoda Kristen. Dan Jackson tertawa ngakak.

"Kalian curang!Ini kan sudah lewat tengah malam!" Kata Kristen.

"Nope. Ini baru jam 11.50pm, aku yakin jika kau melihat jam di HP mu kau pasti tau." Jawab Jackson.

"Jam di kamarku?"

"Aku yang melakukannya." Kata Kellan sambil menyeringai.

"Rob apa yang kau lakukan dengan foto itu." Rob melihat ke arah Kristen yang sudah seperti ayam, dia menahan tawa sebelum menjawabnya.

"Well..Ini akan jadi gambar di kartu natalku untuk tahun depan. Aku pikir kita dapat melakukannya bersama sebagai pasangan dan mengirimkannya kepada teman-teman kita. Pasti akan sangat menyenangkan."

"Kalo ada siapa pun yang melihat gambar itu, aku juga akan mengirimkan gambarmu ke tabloid-tabloid." Ancam Kristen.

"Masalahnya Kris..Aku tidak sengaja menghapus gambarku yang kau ambil itu, ketika aku sednag bermain-main dengan kameramu."  Rob mengangkat bahu dengan tidak berdosa, tapi dia terkejut melihat Kristen tersenyum.

"Yeah..aku benar-benar bodoh karena telah membuat copy nya, jaga-jaga aja kalo kejadian seperti ini benar terjadi."

"Aku akan bakar punyaku kalau kau juga bakar fotomu."

Kristen mempertimbangkannya dan mengangguk.

"Oh ayolah teman,..tidak akan ada yang percaya ini..lihat!Dia seperti ayam. Bagaimana kau bisa menghialngkan bukti yang begitu berharga." Kata Kellan protes.Rob memutar matanya.

"Kelihatanya kita lagi yang menang Perang tahun ini. Aw!!Fuck Kris!Kau tidak perlu menendangku, sakit tau!" Kellan berteriak.

Rob melihat Kristen berjalan ke arah kamarnya, Rob mengambil kamera yang ada di tangan Jackson dan mengejarnya.

"Ayolah, Love, ini kan hanya permainan." Rob mengikuti Kristen ke kamarnya, dan mendengar Kristen membanting pintu kamar mandinya. Rob duduk di kasurnya menunggu selama 1jam dengan sabar saat Kristen berusaha menghilangkan bulu-bulu dan benda yang lengket  di tubuhnya.

Dia langsung berdiri saat melihat Kristen keluar dari kamar mandi.

"Jadi bukan saja kau menang Perang ini, tapi kau juga sudah membuataku melanggar aturanku untuk tidak bercinta. Aku berani bertaruh kau sekarang pasti merasa bangga pada dirimu sendiri."

Rob mengangkat bahu berusaha tidak kelihatan seperti itu.

"Well Enstein, kau lupa pakai kondom, yang merupakan masalah, soalnya aku berhenti minum pil KB beberapa minggu yang lalu ketika aku sakit dan antibiotik di pil itu membuat pengobatanku tidak bisa efektif. Bagaimana perasaan mu sekarang, Jackass." Rob mengamati Kristen yang sedang berdiri smabil melipat tangannya di dadanya, Rob tiba-tiba merasa pusing dan mual. Kemudian Rob mendekati Kristen dan menrik Kristen ke dalam pelukannya.

"Aku rasa aku mau muntah, tapi kita akan menghadapi nya bersama, apapun yang nanti terjadi."

"Apakah kau takut?"

"Sangat takut, Love." Kristen memeluk Rob dengan kuat dan membisikkan ke telinganya..

"Kena kau!"

Rob langsung mendorong Kristen dan melihatya.

"Kau benar-benar akan membunuhku dengan gurauan itu, Love. Pokoknya mulai tahun depan tidak ada lagi Perang April Mop. Aku rasa aku tidak sanggup lagi. Damai??" Rob mengulurkan tangannya, dan Kristen menyambutnya.

"Ok. Damai. Sekarang ayo kembali ke tempat tidur, aku belum selesai denganmu." Rob menarik Kristen ke tempat tidurnya. Kristen tersenyum kepada Rob sebelum menirukan suara ayam. Dan mereka berdua tertawa sampai keluar air mata. Rob berpikir ini adalah saat yang terbaik dibandingkan perang yang sudah dia menangkan.

TAMAT
______________________________

Pertama-tama..jangan salahin gw dengan bahasa fanficnya..kan kalian minta yang HOT dan NO SENSOR??!! So ini dia!!hauhahahahha..

Sekali lagi gw bilang kerusakan akhlak n moral BUKAN TANGGUNGAN GW!!hauahahhaha..

Robgasm kah???wkwkwkwkkw..

Sampai ketemu di FANFIC yang lain yaaaaa...

Makasih xglamour84gurlx.livejournal..THIS FANFIC IS GREAT!!


Translator n Post : Melinda






















1 comment:

  1. Yep...robgasm, edgasm n everything...wkkkk
    jd bpikir ini beneran kelakuan mereka heheheheheheheheheh...

    ReplyDelete