BEGINNING

Monday, March 15

FANFIC : PERANG!! EPISODE 6 DAN 7

Alert : Post ini untuk 20 thn ke atas..Bahasa dan isi ekstrim..klo punya masalah dengan itu, lewatkan post ini..Kerusakan ahklak n moral tanggung sendiri yaa..huahahaha!Kami sudah peringatkan!!



Episode 6

Hari Ketiga

Kristen tidak datang ke kamar malam malam itu, dan terus-terang sekarang dia agak cemas menanti pembalasan. Apalagi kemarin tidak ada kejadian apa-apa, Kristen berfikir mungkin team cowo sedang cuti buat mengembalikan lagi harga diri mereka.

Tapi ternyata perkiraannya salah, ketika pagi harinya saat dia pergi ke kamar mandi dan harus stuck di toilet duduk yang sepertinya telah dikasih perekat. Kristen duduk terdiam tidak percaya, kemudian berusaha melepaskan dirinya dan tidak berhasil sama sekali. Kemudian dia memanggil Nikki untuk minta bantuan, Nikki agak terdiam sebentar sebelum akhirnya sadar..

"No way!!Kau benar tidak bisa berdiri?"

"Tidak. Aku manggil minta tolong cuma karena aku sedang bosan." Kristen menjawab sarkartis.

"Sori, aku tidak bisa percaya bahwa kau akan stuck di sana." Nikki berusaha menarik tangan Kristen

"Ow.. ow.. ow..." Kristen dapat merasakan kulitnya yang tertarik.

"Ayo lah Kris. Anggap saja seperti aku harus menarik plester saat waxing. Harus ditarik dengan cepat jadi gak begitu sakit."

"Yeah..well..aku belum pernah menarik plester besar di pantatku ssebelum ini. Jadi sori kalo aku berteriak kesakitan. Dalam hitungan ke 3. " Kristen menyambut tangan Nikki, menarik napas dalam, dan menggigit bibirnya untuk menahan sakit.

"1,2,3.." Kristen akhirnya lepas dari dudukan toilet kemudian jatuh menimpa Nikki yang sudah lebih dulu jatuh di lantai. Kristen merasa pusing dan sakit sekali di bagian pantatnya.

Dan sekarang Kristen berada di depan pintu kamar Rob, menggedor dan menendang pintu kamarnya, berharap Rob sedang tidur nyenyak jadi dia bisa membangunkannya. Membayangkan Rob yang kesal dibangunkan akan membuatnya sedikit puas.

"Apa salah pintuku padamu, Love?" Kristen mendengar suara seksi dan lembut di belakangnya dan agak membuatnya terkejut. Kristen menoleh sambil kerkacak pinggang, dan memberikan pandangan jutek terbaiknya. Rob hanya tersenyum melihatnya, bajingan itu tau sekali kalo Kristen paling gak bisa marah kalo sudah  liat senyumnya. Rob tau Kristen benci kalo dia melakukan itu, karena itu selalu berhasil.

"Berhenti tersenyum padaku." Kristen menahan geram. Berusaha untuk fokus kenapa tadi dia sampai kesal dan sampai menyusul Rob ke kamarnya.

"Aku gak bisa nahan diri. Kau selalu membuatku tersenyum."

Bagaimana dia bisa membuat kata-kata murahan seperti itu menjadi terdengar seksi. Kristen tidak pernah bisa mengerti, bagaimana Rob bisa membuat dia merasa terganggu dalam satu menit, tapi menit berikutnya bisa membuat dia sangat bahagia.

"Yeah..well..stop. Saat ini aku tidak mau kau tersenyum padaku." Kristen lebih merasa marah pada dirinya sekarang karena gampang selalu terpengaruh dengan Rob.

"Ku pikir aku bisa tersenyum kapanpun aku mau." Matanya terlihat penuh tawa saat berkata begitu, kemudian dia mendekati Kristen hingga Kristen menyandar di pintu kamarnya.Kristen merasa dada Rob menekan dadanya, napasnya yang hangat terasa di lehernya. Bibir Rob memcium tenggorokan Kristen, Kristen menutup matanya, sambil memiringkan kepalanya untuk mempermudah Rob. Satu tangan Rob merangkul pinggangnya erat-erat, hingga Kristen bisa merasakan ereksi Rob yang menekan tubuhnya.

"God Kris..Aku sangat merindukanmu." Kemdian Rob langsung menekan bibirnya ke bibir Kristen. Kelembutan dalam ciuman Rob membuat Kristen melayang dan lupa diri, bagaimana dia bisa marah pada Rob ketika Rob membuat perasaannya sangat kuat sampai dia tidak bisa menggambarkannya. Mereka tidak peduli dengan sekitar mereka, butuh waktu beberapa menit untuk menyadari siulan-siulan jahil.

"Rob..aku harus.." Kristen melepaskan jarinya yang berada di rambut Rob, dan melihat Kellan dan Jackson berada di dekat mereka.

"Inilah alasannya kenapa kami tau banyak tentang kehidupan seksmu, Rob. Maksudku,.. ya ampuunn!Kamarmu deket situ. Aku merasa sedang nonton porno gratis. Apakah salah satu dari kalian tidak bisa mengontrol diri kalian?"

Rob terlihat depresi saat pelan-pelan melepaskan Kristen, tapi tangannya tetap di pipi Kristen, ibu jarinya mengelus bibir bawah Kristen sambil matanya memandang Kristen dengan sangat intim dan intense. Kristen merasa terbakar di tubuhnya.

"Hey Kris..aku dengar kau mengalami pagi yang menarik. Bagaimana rasanya ditarik dengan keras saat pantatmu menempel di dudukan toilet. Mungkin sekarang kami harus menyediakan bantal agar kau duduk bisa agak lebih nyaman." Kata Jackson.

Kristen langsung tersadar saat mendengar komentar Jackson. Dia mendorong Rob, dan Rob melepaskannya dengan setengah hati. Dia melihat Rob menyenderkan kepalanya di pintu, berusaha mengendalikan diri dan frustasinya.

Kristen berjalan ke arah Jackson, sambil hanya memandangnya, langsung saja Jackson agak gemetar dengan pandangan Kristen. Kellan mendorong Jackson kearah Kristen.

"Dude..ukuran badan Kristen tuh cuma seperti anak berumr 14 tahun, masa kau takut dengannya."

Jackson memandang Kellan dengan kesal.

"Biar aku ingatkan, karena pagi ini kau berdoa sepanjang waktu semoga yang menempel di dudukan toilet itu Nikki atau Ashley, karena kau takut kalau Kristen yang sampai kena, kau tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukannya padamu untuk membalasmu."

"Karena dia menakutkan. Satu-satunya yang bisa lepas setelah membuat dia kesal dan marah cuma Robbie boy di sana itu tuh. Dia termakan semua rayuan Inggrisnya, dia bisa menenangkan Kristen saat yang lain tidak bisa." Kata Jackson.

Kristen melihat dari Kellan ke Jackson, bolak-balik,sebelum akhirnya dia melihat ke arah Rob yang sedang berdiri sambil memutar matanya.

"Aku beri kalian peringatan biar adil. Satu malam diantara banyaknya malam yang kalian lewatin sendirian dan kalian akan meraih lotion untuk masturbasi dan melepaskan kesepian kalian karena tidak ada satu perempuan pintar pun yang akan tahan dengan kalian. Aku mau kalian memberitahu dokter kalian yang sudah melepaskan tanganmu yang lengket dengan lem di kemaluanmu, itu terjadi karena kalian sudah membuat masalah dengan seorang perempuan."

Kristen melihat Kellan dan Jackson agak gemetar dan menjauh darinya, sementara Rob menahan tawa di belakangnya.

"Ok..selamat bersenang-bersenang, aku harus bertemu dengan cewe-cewe untuk melihat rencana berikutnya. Dia tersenyum manis pada mereka, sebelum berjalan menuju kamar cewe-cewe.

"Kris, aku mengharapkanmu tengah malam ini di kamarku." Rob berteriak ke arah nya, dan Kristen menoleh, tersenyum sambil mengedipkan matanya kepada Rob. Dia tidak sadar, sampai dikamarnya baru dia sadar kalo dia belum memarahi Rob karena kasus toilet duduk.

"Damn it! Thats stupid smile."

******

 
Episode 7

10 jam lagi menuju jam April Mop

Rob memandang Kristen yang berjalan menjauh dan tahu kalau dia masih tersenyum bodoh, tapi dia tidak peduli. Kristen selalu mengejutkannya, Rob selalu tidak pernah puas dengan kontradiksi yang dimiliki Kristen. Rob berani bersumpah bahwa tiap kali dia ingin berpikir tentang tindakan Kristen selanjutnya, yang dilakukan Kristen pasti sebaliknya.

"Dapatkah kau lebih terlihat jatuh cinta sekarang ini,..aku benar-benar mau muntah melihatnya." Kata Kellan.

"Iri bukan hal yang bagus, teman." Kata Rob mengalihkan perhatiannya kepada Kellan.

"Dia baru saja mengancamku akan menaruh lem dengan tanganku, di kemaluanku,..dan kau malah melihatnya dengan penuh kekaguman. Kalian berdua sangat cocok satu sama lain. Sama-sama gila." Lanjut Kellan.

Rob langsung tertawa mengingat ancaman Kristen.

"Kalian harus hati-hati, aku merasa kasihan pada kalian berdua."

Rob melihat kecemasan di muka mereka. Mereka memang harus khawatir, jika aku jadi mereka, aku tidak akan masturbasi lagi takut akan mengakibatkan kerusakan. Dia hanya bisa membayangkan tangan yang menempel dan tidak bisa digerakkan. Sangat mengerikan.

"Kau benar-benar berpikir dia akan melakukan itu, bukannya dia hanya bercanda?" Kata Jackson.

"Aku tidak pernah melihat Kristen mengancam tanpa melakukannya, tapi mudah-mudahan kau benar."  Rob memberikan senyum simpati kepada Jackson sebelum berbalik ke arah Kellan.

"Apakah semuanya sudah siap untuk malam ini? Aku tidak mau ada kesalahan." Rob memandang mereka berdua, dan mereka mengangguk.

"Kau benar-benar tidak takut sedikitpun padanya?" Jackson memandang Rob sambil menaikkan alisnya, Rob hanya menyeringai.

"Dia menakutkanku dalam berbagai cara daripada yang kalian bayangkan. Aku akan menelepon kalian jika semuanya beres." Rob kembali ke kamarnya, lebih tidak sabar menunggu hari ini akan berakhir.

6 jam menuju April Mop

"Kami perlu HP kami, kau tidak bisa mencurinya begitu saja."  Nikki bicara dengan Jackson yang sedang duduk di sofa membelakanginya sambil menonton tv.

"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Aku dari tadi duduk disini belum pernah meninggalkan kamarku.Mungkin karena akar rambut blonde mu merusak sel-sel di otakmu."

Nikki berjalan ke arah belakang Jackson yang membisikkan di telinganya..

"Aku tidak akan mengeluarkan gurauan tentang blonde kalau aku jadi kau. Kau juga blonde." Nikki membelai rambut Jackson kemudian berdiri dengan senyum puas.

"Sampai jumpa Jackson."

Nikki berjalan ke arah pintu sambil berpikir berapa lama waktu yang diperlukan agar bedak gatal yang ditaruhnya di rambut Jackson bereaksi.

"Sekarang siapa yang blonde bego." Kata Nikki sambil menyeringai.

4 jam lagi

"Dude..apakah kau yang bau di hall ini?" Kata Jackson sambil menggaruk-garuk kepalanya, Kellan sedang menutup hidungnya.

"Ashley dan Kristen meletakkan bom bau di kamarku. Aku berusaha mengeluarkan baunya saja. Apakah kau baik-baik saja, kau menggaruk-menggaruk seperti monyet."

"Aku tidak tau, aku hanya merasa benar-benar gatal!"

"Mungkin kau harus mengeceknya."

"Aku akan mandi, mudah-mudahan gatalnya hilang. Mungkin kau harus membeli penyegar ruangan, sebelum orang-orang semua komplen."

3 jam lagi

"Hai Kris!"

Kristen berhenti saat mendengar Rob memanggilnya. Dia melihat Rob penuh curiga, sementara Rob mengangkat tangannya tanda menyerah sambil mendekatinya.

"Stop di situ Rob! Kita masih punya 3 jam lagi sebelum tengah malam dan Perang ini selesai. Sampai saat itu kau tidak boleh mendekatiku."

Rob tetap berjalan mendekatinya.

"Aku tidak melakukan apa-apa, aku hanya ingin melihatmu, dan kasih tau kalo ntar malam saat kau ke kamarku jangan lupa bawa borgol yang kau curi dari kamarku."

"Aku tidak tau apa maksudmu." Kristen berkata sambil mengangkat bahu tidak peduli. Mengamati Rob yang semakin mendekatinya.

"Aku gak akan mencoba melakukan apa-apa. Aku hanya mau ciuman dan memberitahumu tentang borgol itu. Tidak ada maksud lain." Kristen membiarkan Rob yang semakin mendekatinya. Kristen tidak begitu yakin apakah Rob berbohong tapi jika Rob tidak berbohong, Kristen pasti bodoh kalau tidak menciumnya.

"Hanya satu ciuman."

"Love,..dengan mu tidak pernah hanya satu ciuman."

"Jangan mencoba merayu ya."

"Aku tidak merayu, hanya berkata jujur. Sekarang diam jadi aku bisa menciummu." Rob menggunakan jarinya untuk memiringkan kepala Kristen, bibirnya hanmpir menyentuh bibir Kristen sebelum Kristen menarik dirinya.

"Gak becanda ya." Kata Kristen.

"Gak sama sekali." Rob menarik Kristen lagi, kemudian mencium bibirnya. Kristen merasa pas di pelukan Rob, seperti dia memang tercipta untuk dipeluk oleh Rob. Rob mengerang saat merasa lidah Kristen masuk di sela bibirnya. Tangannya menarik kepala Kristen untuk lebih memperdalam ciumannya.

Kristen merasa tangan Rob memegang erat kepalanya, ketika dia menggigit lembut bibir Rob. Tangan Rob yang lain memegang pantatnya, sebelum akhirnya menyelipkan tangannya di kaos belakang Kristen. Jari-jari Rob mengelus-ngelus punggungnya sehingga semakin membuat Kristen gemetar. Rasa ingin dekat dengan Rob sangat tidak tertahankan, Kristen semakin menempelkan tubuhnya ke tubuh Rob. Kristen merasakan Rob menarik pelan bibirnya darinya, Kristen merasa sedikit kecewa tapi kemudian dia merasakan Rob menariknya lagi untuk kembali menciumnya.

Napas Rob semakin berat, tangan Rob menahan pinggul Kristen, berusaha untuk menenangkan dirinya kembali. Rob berusaha fokus dan mengontrol dirinya agar tidak menarik Kristen lagi ke pelukannya.

"See!Aku kan sudah bilang, ini tidak pernah hanya sekedar satu ciuman." Rob berusaha menguasai libidonya dengan bergurau. Tapi ini bukan gurauan. Dia selalu merasa begini kalau berada satu ruangan dengan Kristen, bahkan sejak pertama kali saat Rob melihat Kristen.

"Kau sengaja melakukannya.Aku tidak akan merubah aturan."

"Love,.aku masih punya tanda bekas cakaranmu di dadaku. Mau lihat?" Rob tersenyum menggoda sambil melihat Kristen yang sedang berkacak pinggang.

"Kau tau apa maksudku. Aku tidak akan bercinta denganmu sampai Perang ini selesai."

"Iya aku tau. Aku gak budeg. Aku bisa sabar kok nunggu 3 jam lagi tapi kau harus pergi sekarang sebelum aku menerkammu dan kita ditahan karena melakukan seks di tempat umum." Rob melihat keraguan di mata Kristen, sebelum akhirnya dia pergi.

Rob mengamati Kristen yang pergi menjauh , sebelum matanya melihat ke arah pantat Kristen dan tersenyum melihat Note yang sudah ditempelinya di sana.

"Spunk Ransom di sini"

Kristen pasti akan sangat kesal saat dia menyadari bahwa dia berjalan ke lokasi syuting dengan note menempel begitu, sayang dia tidak bisa menyaksikannya. Di sisi lain, hal yang benar-benar bagus belum terjadi dan dia sudah tidak sabar.

Bersambung...
_________________________

hauhahahah..OK GALS n MOMS!..1 more episodes left!
Secepatnya gw update!Sabar yaaaa..mwuah

Dan sedikit info KALI INI Kristen datang ke kamar Rob soalnya itu hari terakhir sebelum April Mop!

 Siap2 my ladies!..Robgasm mendadak!hauhahahahha..

Makasih xglamour84gurlx.livejournal..THIS FANFIC IS GREAT!!


Translator n Post : Melinda
















1 comment:

  1. thank u melin..smangat nerjemahin lagi!smangat!kekekekekekekek

    ReplyDelete